KOPI PAPUA: STRATEGI PEMBERDAYAAN ORANG ASLI PAPUA DALAM INDUSTRI KREATIF DI ERA OTSUS PAPUA

Elisabeth Lenny Marit

Abstract


This paper aims to illustrate Papuan coffee made by indigenous Papuans (OAP) as part of creative industries in the era of Special Autonomy Papua. The facts show that 96 percent coffee plantation in Indonesia is a coffee plantation owned by around 1.7 million farmers families in Indonesia with production of about 0.72 tons per hectare. Based on the above description, half the coffee in Papua need revitalization because the coffee crop is not productive. The total area of coffee is 9,400 hectares in Jayawijaya, Tolikara, Puncak Jaya Lanny Jaya, Dogiyai, Deiyai and Paniai, 50 percent are unproductive. In terms of planting area is indeed an increase of 100 to 200 hectares per year. However, from the production side, Papua’s coffee is only 1,900 tons per year or the productivity of coffee is only 300 kilograms per year. The development of creative industries through Papuan coffee aims to (1) encourage the creation of the creative and socio-cultural sectors of the nation in the dignified Papua Land, and (2) contribute to the productivity of Papuan coffee.

Keywords


Papuan Coffee; Empowerment; Creative Industries

Full Text:

PDF

References


Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008.

Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2025. Jakarta: Departemen Perdagangan.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2009.

Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2010-2014. Jakarta: Departemen Perdagangan.

Kasmir. 2016. Kewirausahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi Dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Marit, Lenny Elisabeth. 2017. “Toponimi Badan Usaha di Era Otsus Papua: Analisis Nilai Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Politik di Kota Jayapura” dalam Melanesia: Jurnal Ilmiah Kajian Kajian Bahasa dan Sastra, Volume 01 No. 02, Februari 2017, Hlm. 1-14.

Manokwari: JSI FSB UNIPA dan APBL Papua Barat.

Gitosaputro, Sumaryo dan Kordiyana K Rangga. 2015.

Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat : Konsep, Teori dan Aplikasinya di Era Otonomi Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Meganingrum, Riska dan Nailul Faziah. 2017. “Hubungan Antara Identitas Sosial Dengan kecenderungan Perilaku Konsumtif Pada Penggemar Batu Akik dan Batu Muliadi Semarang” dalam Jurnal Empati, Volume 6, No.1 , Januari 2017, Halaman 365-373.

Panggabean, Edi. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Suparwoko. 2010. “Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Pengerak Industri Parawisata” dalam Prosiding Simposium Nasional 2010: Menuju Purworedjo Dinamis dan Kreatif, p.52-66.

Samsul, Inosentius. 2007. Analisis Yuridis Proteksi Terhadap Orang Asli Papua di Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam. Laporan Penelitian Bidang Hukum P3DI. Jakarta: Setjen DPR RI.

Peraturan Perundang-Undangan

Indonesia, Undang-Undang tentang Otonomi Khusus Papua, Undang-Undang No. 21 Tahun 2001, Tambahan Lembaran Negara No.135.




DOI: https://doi.org/10.29103/e-mabis.v20i2.289

Copyright (c) 2019 Elisabeth Lenny