Perbandingan Antara Kondisi Persediaan Aktual Bahan Bakar Minyak Solar dan Menggunakan Konsep Safety Stock dan Reorder Point

Authors

  • M Hudori Program Studi Manajemen Logistik, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Bekasi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53912/iejm.v8i1.374

Abstract

Pada umumnya, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit kurang cermat dalam melakukan pengendalian persediaan bahan bakar minyak ini, sehingga sering terjadi kondisi kekurangan persediaan atau kelebihan persediaan secara ekstrim. Hal ini akan menyebabkan terjadinya inefisiensi biaya persediaan. Dampaknya adalah biaya overhead menjadi lebih tinggi dan inventory turn over menjadi lebih rendah. Keterbatasan jumlah pemasok dan jarak lokasi perusahaan dari pemasok menjadi alasan dari kondisi tersebut. Padahal, jika perusahaan mau menerapkan sistem atau metode pengendalian persediaan yang tepat, seperti konsep safety stock dan reorder point, maka kondisi tersebut dapat teratasi. Konsep ini dapat digunakan untuk berbagai kondisi permintaan atau kebutuhan dan berbagai kondisi waktu kedatangan pesanan (lead time). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara kondisi aktual persediaan bahan bakar minyak solar dan menggunakan konsep safety stock dan reorder point. Penelitian ini merupakan penelitian analisis kuantitatif, yaitu merupakan telaah ilmiah untuk melihat perbandingan antara kondisi persediaan bahan bakar minyak solar di sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang dikelola secara apa adanya dengan kondisi apabila pengelolaannya dilakukan dengan konsep safety stock dan reorder point. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan konsep safety stock dan reorder point tersebut akan dapat menurunkan tingkat persediaan, meningkatkan inventory turn over dan menurunkan waktu penyimpanan secara signifikan. Penerapan konsep tersebut juga akan menghemat anggaran belanja bahan bakar minyak solar dan menurunkan resiko kehilangan dan kerusakan bahan bakar tersebut.

References

Heizer, J., & Render, B. (2009). Operation Management (Terjemahan). 9th Ed. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Russel, R.S., & Taylor, B.W. (2011). Operations Management. 7th Ed. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Anonimous. (2013). Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 1 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak. Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

Pardamean, M. (2006). Panduan Lengkap Pengolahan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Hudori, M. (2018). Formulasi Model Safety Stock dan Reorder Point untuk Berbagai Kondisi Persediaan Material. Jurnal Citra Widya Edukasi, 10(3), 217-224.

Walpole, R.E. (1990). Pengantar Statistika. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hudori, M. (2017). Pengukuran Kinerja Persediaan di Gudang Bahan Baku Menggunakan Turn Over Ratio (TOR) pada Industri Manufaktur. Jurnal Citra Widya Edukasi, 9(3), 239-248.

Anggriani, N., Lesmana, E., Supriatna, A., Husniah, H., dan Yudha, M. (2015). Analisis Dinamik pada Model Pengendalian Persediaan Dua Produk Berbeda dengan Kapasitas Produksi Terbatas Serta Inisiatif Tim Sales Bersama. Jurnal Teknik Industri, 17(1), 17-26.

Santoso, C.E. (2013). Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Pengaruhnya terhadap Profitabilitas pada PT Pegadaian (Persero). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4), 1581-1590.

Putra, R.A.A. (2015). Analisis Pengawasan Persediaan Bahan Baku Solar Module dengan Menggunakan Metode ABC Untuk Meminimumkan Biaya pada PT. Len Industri (Persero) Bandung. Doctoral Dissertation. Bandung: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung.

Published

2019-08-20

Issue

Section

Articles