Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perolehan Persentasi Rendemen Crude Palm Oil (CPO) dengan Menggunakan Metode Analysis Of Variance
Abstract
dan sekaligus sebagai proses produksi, pengolahan tandan buah segar menjadi Crude Palm Oil dan inti sawit
(palm kernel oil). Pengolahan tandan buah segar ini sangat memerlukan perlakuan yang baik untuk
mendapatkan standar rendemen yang baik pula. Proses perebusan ini berfungsi sebagai untuk menghentikan
perkembangan asam lemak bebas (ALB), memudahkan pelepasan buah dari tandan pada waktu perontokan,
melunakan buah dan mengurangi kadar air dalam buah. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan
rendemen dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Of Variance (ANOVA). Pada metode ini, percobaan
dilakukan dengan mengkombinasikan perlakuan-perlakuan dengan level yang berbeda-beda pada saat proses
perebusan (sterilizer) sehingga akan memberikan hasil persentase rendemen yang berbeda-beda pula. Dari
perhitungan yang dilakukan terlihat Faktor A (waktu perebusan) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perolehan rendemen Crude Palm Oil, hal ini dapat dilihat dari
F )40:1(05,0 = Fhitung = 2,34 < Ftabel = 4,08,
dengan demikian maka
H o diterima dan H i ditolak, faktor B (Tekanan Uap Back Pressure Vessel) memiliki
pengaruh yangsignifikan terlihat dari
F )40:1(05,0 = Fhitung = 21,54 > Ftabel = 4,08, dengan demikian maka H o ditolak
dan
Hi diterima, Sedangkan untuk faktor C (Puncak Rebusan) memiliki pengaruh yang signifikan, ini terlihat
dari
F )40:1(05,0 = Fhitung = 6,97 > Ftabel = 4,08, dengan demikian maka H o ditolak dan Hi diterima.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.53912/iejm.v3i1.30
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office:
Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh
Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Aceh - Indonesia
P.O. Box 141
Telp. +62645.41373 Fax. +62645.44450
Handphone: +628116707171
Email: iej@unimal.ac.id
This journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.