Perbandingan Break Even Point (BEP) Antara Rencana dan Realisasi Project Customer’s Price dengan Analisis Sensitivitas di Perusahaan Manufaktur

Authors

  • M Hudori Faculty of Industrial Engineering, Universitas Malikussaleh Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Aceh - Indonesia P.O. Box 141 Lhokseumawe Telp. +62645.41373 Fax. +62645.44450 Handphone: +6285297821421 Email of Journal: iej.unimal@gmail.com

DOI:

https://doi.org/10.53912/iejm.v7i1.295

Abstract

Penetapan harga merupakan awal mula terbentuknya suatu kesepakatan antara kedua belah pihak (customer dan supplier). Salah satu teknik analisis biaya, harga jual, dan quantity adalah analisis titik impas (break even point atau BEP), yang merupakan keadaan di mana suatu perusahaan dalam melakukan penjualan tidak memperoleh keuntungan atau laba dan tidak menderita kerugian atau rugi. Penelitian ini dilakukan disebuah industri manufaktur yang memproduksi spare part otomotif yang terletak di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Data yang digunakan adalah: 1) data project customer; 2) harga awal mesin; 3) variable cost; 4) harga jual produk; 5) standard time, jam kerja dan hari kerja; dan 6) tingkat inflasi dan suku bunga SBI. Pengumpulan data dilakukan dengan metode penelusuran dokumen perusahaan, wawancara dan studi literatur. Pengolahan data dilakukan dengan metode BEP dan analisis sensitivitas. Hasilnya adalah bahwa harga jual akan mengalami kenaikan jika kondisi MARR normal dan BEP turun atau kondisi MARR naik dan BEP tetap. Harga jual dapat diturunkan jika kondisi MARR normal dan BEP naik atau kondisi MARR turun dan BEP tetap. Akan tetapi, jika MARR dan BEP mengalami perubahan secara bersamaan, maka penyesuaian harga jual produk bersifat relatif, tergantung kepada tingkat kenaikan ataupun penurunan keduanya.

Downloads

Published

2018-04-01

Issue

Section

Articles